PKBM SILOAM – “Semua dimulai di kepala.” Dulu, saya sering mendengar kalimat itu, tapi terus terang, saya nggak terlalu paham artinya. Sampai akhirnya, ada satu momen yang benar-benar mengguncang pola pikir saya. Waktu itu, saya baru saja gagal total dalam sebuah proyek yang saya kerjakan selama berbulan-bulan. Bukannya introspeksi, saya malah sibuk menyalahkan keadaan: “Ah, klien terlalu ribet!” atau “Ya jelas gagal, modal saya nggak cukup besar.” Intinya, saya merasa semuanya di luar kendali saya.
Tapi suatu hari, salah satu mentor saya—orangnya santai tapi selalu “ngena” kalau ngomong—bilang sesuatu yang bikin saya terdiam: “Kalau kamu terus menyalahkan lingkungan, kapan kamu bakal mulai ambil kendali?” Rasanya seperti ditampar, tapi jujur, itu jadi titik balik buat saya.
Mengubah Pola Pikir: Apa Artinya?
Pola pikir itu ibarat software yang menjalankan “mesin” otak kita. Kalau softwarenya error, ya hasilnya juga nggak optimal. Pola pikir juara, atau yang sering disebut *growth mindset*, adalah kemampuan untuk melihat setiap tantangan sebagai peluang, bukan penghalang.
Contoh sederhana: Dulu, saya berpikir kalau saya nggak punya bakat di bidang tertentu, itu artinya saya nggak akan pernah bisa bagus di situ. Tapi ternyata, mindset itu keliru. Dengan latihan dan pendekatan yang benar, kemampuan kita bisa berkembang.
Sekarang, coba pikir: Berapa banyak hal yang kamu hindari karena merasa “itu bukan bidangku”? Saya juga pernah seperti itu, dan mindset itu benar-benar menahan kita dari potensi terbaik kita.
Kuncinya Ada pada Cerita yang Kita Percayai
Salah satu kebiasaan buruk saya dulu adalah terlalu percaya sama “cerita” yang saya buat sendiri di kepala. Misalnya, “Kalau gagal, berarti saya nggak cukup pintar.” Atau yang lebih halus, “Mungkin ini memang bukan jalan saya.” Tapi setelah saya belajar tentang pola pikir juara, saya sadar kalau cerita-cerita itu cuma asumsi.
Kita punya pilihan untuk mengubah narasi internal kita. Misalnya:
– Dari “Saya nggak bisa” jadi “Saya belum bisa”
– Dari “Kenapa ini selalu terjadi ke saya?” jadi “Apa yang bisa saya pelajari dari ini?”
Kelihatannya sepele, tapi coba deh, ubah cara ngomong ke diri sendiri. Saya mulai dari hal-hal kecil seperti memuji diri sendiri setelah menyelesaikan tugas sulit, bahkan kalau hasilnya belum sempurna.
Kesalahan yang Pernah Saya Lakukan
Jujur, mengubah pola pikir itu nggak instan. Saya sering jatuh ke kebiasaan lama. Ada saat-saat ketika saya merasa terlalu malas atau terlalu takut mencoba sesuatu yang baru. Salah satu momen yang paling memalukan adalah ketika saya hampir membatalkan kesempatan berbicara di depan umum hanya karena takut nggak cukup bagus. Saya sempat berpikir, “Kalau salah ngomong, gimana?” Tapi saat itu, saya memaksa diri untuk maju.
Dan tahu apa? Saya memang salah ngomong, tapi nggak ada yang peduli sebanyak itu! Malah, beberapa orang bilang kalau mereka terinspirasi dari cerita saya. Dari situ, saya belajar: Kesalahan itu nggak memalukan, tapi berhenti mencoba adalah pilihan yang memalukan.
Tips Praktis untuk Mengasah Pola Pikir Juara
Berdasarkan pengalaman, berikut beberapa hal yang membantu saya:
1. Journaling (Catatan Harian): Saya mulai menulis tiga hal yang saya syukuri setiap hari. Ini bikin saya lebih fokus ke hal positif, bahkan di hari-hari yang sulit.
2. Bergaul dengan Orang yang Tepat: Energi itu menular. Kalau kamu sering nongkrong sama orang yang suka mengeluh, kemungkinan besar kamu akan ketularan. Cari orang yang optimis dan mendukung pertumbuhanmu.
3. Rayakan Kemenangan Kecil: Nggak semua hal harus besar untuk dirayakan. Kadang, bangun pagi tanpa menekan tombol snooze pun layak dirayakan!
4. Pelajari Hal Baru: Ketika kamu menantang diri dengan sesuatu yang baru, otakmu akan otomatis terlatih untuk berpikir lebih fleksibel.
Kesimpulan: Proses, Bukan Hasil
Mindset juara bukan tentang jadi sempurna, tapi tentang terus berkembang. Ada kalanya kita gagal, malas, atau bahkan mundur satu langkah. Tapi selama kita terus bergerak maju, sekecil apa pun itu, kita sedang menuju potensi terbaik kita.
Jadi, pertanyaan saya untukmu: Cerita apa yang kamu pilih untuk percaya tentang dirimu sendiri? Semoga jawabannya menginspirasi perjalananmu ke depan! 😊